Benarkah tubuh halus atau sukma kita dapat lepas dari wadag (jasad) kita...? Jika ingin membuktikannya, Anda bisa mengamalkan ILMU MERAGA SUKMA. Rasakan sensasi perjalanan menembus alam gaib....
Menurut keterangan para ahli ilmu hikmah yang linuwih, jika seseorang ingin mengalami sensasi meraga sukma, maka wiridkan saja 4 ayat terakhir surat Al-Kahfi sebanyak 160 kali. Menurut sebuah kitab Ilmu Hikmah , diceritakan bahwa amalan ini pernah dilakukan oleh seorang pejuang ketika ia berada di dalam penjara di zaman penjajahan Belanda. Pada waktu tengah malam setelah mewiridkan 4 ayat terakhir surat Al-Kahfi sebanyak 160 kali, pejuang tersebut didatangi oleh ruh dirinya sendiri yang mengatakan bahwa dia sebentar lagi akan dibebaskan dari penjara. Tidak lama kemudian, pejuang tersebut memang benar-benar dibebaskan dari penjara.
Cerita di dalam kitab Ilmu Hikmah yang ditulis oleh seorang kiyai terkenal asal Jawa Timur puluhan atau bahkan ratusan tahun tersebut, rupanya telah menarik minat seorang santri sebut saja Yunus, yang diam-diam mengamalkan 4 ayat terakhir Surat Al-Kahfi tersebut. Lantas, apa yang terjadi? Inilah ceritanya :
Yunus memulai ritualnya persis pada malam Jum'at. Menurutnya, butuh waktu berjam-jam untuk menyelesaikan amalan tersebut. Namun, ia berhasil menyelesaikannya dengan baik. Setelah itu, ia membakar buhur Maghrobi dan kemudian berbaring di atas sajadah. Posisi tubuh telentang dengan kedua tangan disedekapkan did dada seperti orang shalat, sambil terus berdzikir "Kafhi Allah....Kahfi Allah...."
Ia mengaku ada suatu kenikmatan yang luar biasa dirasakannya, sampai suatu ketika ia dikejutkan oleh kehadiran anak-anak kecil berusia lima tahunan. Mereka melemparinya dengan benda mirip bola-bola tenis. Terusik oleh kehadiran mereka, Yunus pun bangun dan mengusir mereka. Namun, apa yang terjadi? Ketika ia bangkit, ternyata ia dapat meninggalkan tubuhnya sendiri yang telentang di atas sajadah. Ia mengaku tidak sempat memikirkan hal musykil ini. Ia langsung mengusir gerombolan anak-anak tersebut hingga akhirnya mereka menghilang. Setelah itu ia berjalan kembali lagi ke tubuh semula yang masih terbaring di atas sajadah.
Setelah sadar dengan pengalaman ini, Yunus bertambah yakin dengan kebenaran petunjuk di dalam kitab Ilmu Hikmah tersebut. Karena itulah, malam Jum'at berikutnya, secara diam-diam ia kembali melakukan prosesi yang serupa. Malam itu, ketika ia sedang asyik wiridan, tiba-tiba muncul segerombolan orang bertubuh tinggi besar dan ditumbuhi bulu-bulu hitam pekat. Mereka hanya mengenakan cawat putih, dengan mata sebesar bolan pingpong, merah menyala. Mereka melempari Yunus dengan bola-bola api.
Entah berapa lama mereka saling lempar melempar. Yang pasti, gerombolan makhluk berbulu an bercawat putih itu begitu tangguh. Mereka selalu bisa menghindari lemparan Yunus. Hingga pada lemparan terakhir, Yunus membaca ayat Qurayi. Setelah itu ia lemparkan sebuah bola api dengan sekuat tenaga. Seketika itu, terdengar lengkingan panjang, dan makhluk-makhluk itu pun hilang dalam sekejap.
Setelah mengalami dua kali kejadian tersebut, Yunus terus nekad dengan niatnya ingin meraga sukma. Malam Jum'at berikutnya, ia kembali nekad mengulangi amalan tersebut. Sekali ini, sensasi gaib yang dialaminya sangat luar biasa. "Saat wiridan aku merasa tubuhku terangkat naik dan berputar-putar. Pertama menembus atap rumah. Aku tentu kaget bukan kepalang. Terlebih saat menengok ke bawah, maka kulihat tubuhku sendiri masih duduk bersila," cerita Yunus.
Lebih jauh ia bercerita, bahwa tubuhnya terus naik dengan kecepatan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Namun, disaat yang sama, ia merasakan ada kenikmatan luar biasa. Tubuhnya yang bergerak cepat laksana pesawat supersonik itu terbang di antara bintang-bintang dengan aneka warna yang indah.
Entah berapa lama sensasi ini terus berlangsung. Untungnya, Yunus kemudian sadar jika tubuhnya masih tertinggal di bumi. Tepatnya di dalam kobongnya (Bilik tempat tinggal para santri). Seketika itu Yunus juga teringat pada kedua orang tuanya. Mereka mengharapkannya menjadi kyai terkenal. "Kalau aku mati, pupuslah harapa mereka!" batinnya. Seketika itu pula muncul keinginan tidak mau mati saat itu. Ya, ia ingin kembali ke dunia!
Betapa aneh, begitu keinginan "kembali ke dunia" itu muncul, mendadak saja tubuhnya terhempas ke bumi. Yunus terlonjak dan secepat kilat membuka matanya. Alhamdulillah, ia masih dalam keadaan duduk bersila di atas sajadahnya. "Saya pun lalu menangis penuh haru. Untuk meredam tangis agar tidak didengar oleh teman-teman santri lainnya, maka saya pun menutup mulut dengan bantal," kenang Yunus. Sejak kejadian tersebut, ia mengaku tidak berani lagi mengamalkan 4 ayat terakhir surat Al-Kahfi tersebut....
Begitulah pengalaman yang dilakoni Yunus, yang nekad mengamalkan Ilmu Meraga Sukma tanpa bimbingan seorang guru. Hal tersebut memang bisa berakibat fatal. Karena itu, jika Anda ingin mengamalkan Ilmu Meraga Sukma ini, Anda harus menyimak dan mencerna baik-baik beberapa hal yang Anda perhatikan dengan sungguh-sungguh adalah sebagai berikut :
- Fungsi keilmuan ini adalah untuk bepergian secara roh/astral ke alam gaib ataupun alam nyata, namun dengan tujuan yang sifatnya positif dan tidak melanggar larangan Allah SWT. Misalnya saja, tidak boleh digunakan untuk melihat wanita yang sedang mandi, atau mengintip orang yang sedang bersenggama.
- Sebelum mengamalkan ilmu ini, Anda harus meyakinkan diri sendiri bahwa Anda bisa melakukan konsentrasi dengan mudah. Jika tidak memiliki kemampuan berkonsentrasi, sebaiknya abaikan niat untuk mengamalkannya.
- Anda harus memiliki ILMU PAGAR GAIB. Jika tidak memiliki Ilmu Pagar Gaib, maka jangan coba-coba mengamalkan ilmu ini. Kalau Anda nekad melakukannya, maka bisa dipastikan akan mengalami sensasi seperti Yunus pada cerita di atas. Atau bisa jadi Anda mengalami kejadian yang lebih menyeramkan lagi dan berakibat fatal pada keselamatan diri Anda. Atau sebaiknya Anda mempunyai seorang guru pembimbing spiritual yang mumpuni untuk mengarahkan Anda dalam mengamalkan ilmu ini.
- Untuk memulai amalan Ilmu Meraga Sukma ini, terlebih dahulu Anda diharuskan melakukan Mandi Jinabat secara benar dan menyeluruh.
- Setelah itu berpuasa mutih selama 7 hari, dan sebaiknya puasanya dimulai pada hari Senin atau hari weton Anda.
- Selama menjalankan puasa mutih, tiap selesai shalat fardhu, bacalah mantera ini sebanyak 21x : "Bismillaahirrohmaanirrohiim. Shalallaahu 'alaihi wasallam. Allahumma kulhu Allah Dzat gumilang tanpa sangkan liyep cut-prucut sukmaningsung metu saka raga gampang sarining gampang sak niatku slamet saka kersane Allah. Laa ilaha illallaah, Muhammadarrasulullah"
- Jika akan menggunakan ilmu ini, dahului dengan memasang Ilmu Pagar Gaib yang Anda miliki. Setelah itu, laksanakan shalat Hajat Khusus 2 rakaat. Kemudian berbaringlah dengan tenang di atas sajadah. Pejamkan kedua belah mata dan bacalah mantera tersebut di atas 3x. Setelah itu gemakan dzikir "Allah....Allah....Allah...." di dalam ruang batin Anda sebanyak-banyaknya, sampai kemudian Anda terasa melayang-layang.
- Bukalah mata dan berjalanlah secara astral menembus tembok. Lalu niatkan dalam hati kemana arah tujuan Anda.
Begitulah sebuah amalan Ilmu Meraga Suikma, yang bisa dikatakan paling simple tatacara ritualnya. Namun, bukan berarti Anda tidak mengalami gangguan gaib selama mengamalkan ilmu ini. Kuncinya tadi, Anda harus memiliki ILMU PAGAR GAIB untuk membentengi diri Anda dari berbagai gangguan makhluk halus tersebut.
Selamat mencoba. Semoga Allah SWT meridhoi amalan kita semua. Amiin ya robbal 'alamiin.