Ilmu pengasihan berikut ini berasal dari Bumi Parahyangan. Sebuah ilmu gaib yang terbilang langka. Untuk menggali kekuatannya diperlukan kemampuan untuk melakukan autosugesti....
Syahdan dikisahkan, kala itu di Cirebon hidup dua orang tokoh sakti mandraguna yang dikenal sebagai Aki dan Nini Parana. Masyarakat banyak cukup mafhum jika pasangan ini adalah tokoh sakti yang menguasai banyak ilmu kedigdayaan dan jampi-jampi pelet. Di zamannya, Aki Parana kesohor sebagai sosok yang mampu mengerahkan wadya bala bangsa siluman guna membantunya saat ia membuka dan mengerjakan humanya. Karena itu tidaklah heran jika ia bisa mengelola humanya yang sedemikian luas hanya seorang diri. Pasangan suami istri ini pun tidak pernah kekurangan pangan.
Sementara itu, Nini Parana terkenal dengan aji-aji peletnya. Bahkan, babad di zaman itu menyuratkan, betapa Nini Parana telah menikah sebanyak 30 kali dan Aki Parana adalah suaminya yang terakhir.
Salah satu ilmu pelet andalan Nini Parana adalah Ajian Kama Kamamati. Jika ajian ini dirapal, maka pria manapun yang menjadi incarannya pasti akan bertekuk lutut dan sekaligus mengharapkan balasan cinta si perapalnya.
Di zaman Nini Parana hidup, agama Hindu dan Budha masih banyak dipeluk oleh masyarakat di Tatar Pasundan. Karena itulah sudah tentu manteranya masih menggunakan bahasa Sunda Wiwitan. Tetapi setelah agama Islam masuk dengan tanpa mengurangi keampuhannya, maka mantera ilmu pengasih ini diawali dengan lafadz Bismillah dan diakhiri dengan Syahadat.
Bagaimanakah bunyi mantera ilmu kuno ini ? Agar Anda tidak penasaran, berikut ini adalah mantera Aji pengasihan langka tersebut :
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Ila pamuka rasa,
ila pamuka nyawa,
disusut ku samiageng,
dibuka ku sangkala byar,
byar padang bya ati,
byar ati tanpa tunggal,
Isun jurelek (?) pepet ati kana kuping,
puput kuping kana lembey,
takabyar di padang narawangan,
ashhadu allaa illaaha ilallah
waashhadu annaa muhammadarrasulullaah
Kemudian dilanjutkan dengan membaca Surat Al Fatihah 3x, Sholawat Nabi 3x, dan diteruskan dengan membaca mantera berikutnya, yaitu :
Bismillaahirrohmaanirrohiim
asihan aing si hina sajati,
terus rasa Rasulullah,
mungpung kayu mungpang tegal,
aing asuh Sanghiang Tunggal,
awaking tunggal sorangan,
sang komari arek seuri,
sang komari arek nganjang,
nu ngariung siga lutung,
nu ngadepang siga oa,
runcang deuleu,
runcang ningal,
asih loba kamamati,
kama hurip,
jleg....(sebut nama diri sendiri) aya di pangumbaran,
natar beulah ti kulon,
Ashhadu allaa illaaha illallah
waashhadu anna muhammadarrasulullah
Tata lakunya adalah :
- Diawali dengan mensucikan badan dengan mandi junub
- Menenangkan hati seraya membuang segala macam beban pikiran
- Mendzikirkan mantera tersebut tadi sebanyak yang Anda ikhlas setiap ba'da shalat fardhu
Demikianlah serangkaian aji pengasihan yang pernah dianggap keramat pada zaman Prabu Siliwangi. Saat itu, ajian ini dijadikan pegangan untuk dapat tampil tenang dalam menghadapi lawan jenis yang dicintai, disamping juga agar tetap disayang serta dikagumi banyak orang. Jika ilmu pengasih ini diamalkan dengan ketetapan dan kesungguhan hati, maka dengan seizin Allah tentunya niatan Anda dapat terkabul.
Ilmu ini tidak membutuhkan puasa dalam menjalankannya. Kendati begitu, kekuatan ilmu pengasihan ini sebenarnya terpusat pada keintenan pelakunya dalam menggali kekuatan alam bawah sadar. Atau dengan kata lain kemampuan mensugesti diri sendiri. Tanpa itu semua, kekuatan ilmu pengasihan ini tidak bisa tergali. Karena itulah, untuk menjalankan aji pengasihan ini, sebaiknya terlebih dahulu mengadakan semedhi atau dalam konteks keislaman rajin melakukan shalat malam. Dalam semedhi itu, disarankan agar si pelaku mampu membayangkan perwujudan orang yang akan dituju secara utuh.
Selamat mencoba aji pengasihan ini. Semoga berhasil. Tapi perlu diingat, jangan dibuat main-main tau dengan tujuan menyakiti lawan jenis.
ADS HERE !!!