Aji Tapak Wisa merupakan kreasi gaib tokoh bernama Ki Buyut Mangun Tapa yang merupakan salah satu ilmu kedigdayaan tingkat tinggi. Mereka yang terkena pukulan ini akan langsung muntah darah. mati dengan luka lebam berupa gambar telapak tangan. Sungguh dahsyat...!
Aji Tapak Wisa termasuk salah satu ilmu kedigdayaan tingkat tinggi. Dipergunakan sebagai pukulan jarak dekat, namun memiliki efek yang sangat luar biasa. Siapa pun yang terkena pukulan Aji Tapak Wisa, maka dia akan langsung muntah darah. Bahkan pada bekas pukulan tersebut akan tampak warna hitam, bergambar telapak tangan.
Ilmu ini berasal dari Cirebon. Menurut sejarahnya, diciptakan oleh seorang tokoh yang telah mencapai tingkat kewalian. Amalannya sendiri dengan bersumberkan dari kitab suci Al Qur'an. Konon, diciptakannya ilmu ini, pada mulanya untuk mempertahankan diri dari kekejaman para tokoh golongan hitam yang ketika itu cukup mengancam di Tanah Cirebon.
Dikisahkan, ketika Wali Songo satu persatu berpulang ke Rahmatullah dan yang tersisa hanya para santri belaka, para tokoh aliran hitam mulai bermunculan. Rasa dendam kepada seluruh murid beraliran putih kini mulai diperlihatkan. Tidak sedikit rakyat yang tidak berdosa menjadi korban kekejaman mereka. Para Kiyai banyak yang dibantai dengan sadisnya.
Karena begitu kuatnya para tokoh dunia hitam, maka tak sedikit para tokoh putih mengadakan perlawanan, tapi hasilnya sia-sia belaka. Pasalnya, pihak musuh memiliki berbagai ilmu kedigdayaan yang sulit ditandingi. Semuanya kebal dari senjata apapun. Bahkan sering terjadi, apabila golongan putih berhasil membabat tubuh mereka, maka seketika anggota tubuhnya yang putus tersebut, menyatu kembali.
Demikianlah, hingga akhirnya tidak sedikit santri dan Kyai yang gugur di tangan mereka. Dalam keadaan yang sangat genting itu, salah satu murid Mbah Kuwu Cakrabuana yang sedang bertapa di gunung Ceremai, tiba-tiba mendengar suara panggilan gurunya. Suara yang datang secara gaib tersebut berisi pesan, bahwa si murid harus segera turun gunung.
Hampir bersamaan dengan itu, dalam batin Buyut Mangun Tapa, demikian nama murid tersebut, tergambar dengan jelas apa yang sebenarnya yang sedang dilakukan oleh golongan tokoh hitam di Tanah Pasundan.
Tanpa membuang waktu, Mangun Tapa segera turun gunung, kemudian dia langsung mengambil tindakan, mengobrak-abrik golongan hitam penebar teror. Dengan pukulan mautnya, satu persatu tubuh lawan dibuat ambruk, setelah sebelumnya memuntahkan darah segar.
Dan kesudahannya, hampir semua lawan yang dihadapinya mati dengan tubuh gosong, bergambar telapak tangan pada bagian tertentu sesuai dengan lokasi pukulan. Dengan turun tangannya Mangun Tapa, keadaan berangsur normal. Lambat laun, Islampun mulai berkibar kembali.
Oleh para santri yang masih tersisa, Mangun Tapa kemudian diberi gelar atau julukan Ki Buyut Ceremai Mangun Tapa. Adapun ilmu kedigdayaan andalannya disebut Nampak Wiso (Nampak berarti gambar yang terlihat, sedangkan Wiso berarti bisa). Dan nama ini berubah menjadi Aji Tapak Wisa.
Nah, berikut adalah bacaan dari ilmu tersebut :
"Bismillaahirrohmaanirrohiim. Qod nakhtimu alaa afwaahihim haadzaa yaumun laa yantiqu walaa yu'dzaanu lahum faya ta'dirun. Summum bukmun umyung fahum laa yubsiruun. Robbi yassir walaa tu'assir wabihil nasta'in."
Adapun lelakunya sebagai berikut :
- Amalan ini harus dipuasai selama 7 hari dan diakhiri pati geni.
- Pada saat menjalankan puasa tidak boleh mengkonsumsi makanan yang bernyawa.
- Selama berpuasa, amalan ini harus dibaca 7x setiap selesai shalat fardhu dan 21x sehabis shalat hajat (pada malam hari)
- Untuk mengetahui ilmu itu sudah masuk atau belum, setelah selesai puasa, cobalah memukul pohon pisang 3x berturut-turut. Apabila setelah 3 hari nampak warna hitam pada bekas pukulan, ini menandakan bahwa Anda telah berhasil menguasainya.
Demikianlah sekilas tentang ilmu Aji Tapak Wisa. Semoga menambah wawasan kita. Terutama bagi Anda yang menyenangi Ilmu Kedigdayaan.
ADS HERE !!!