Dalam konteks ilmu-ilmu Kejawen, banyak lelaku yang harus dipraktekkan ketika seseorang ingin mendapatkan kesaktian atau ilmu kedigdayaan. Inillah rahasianya...
Beberapa persyaratan dalam upaya menguasai ilmu kedigdayaan tertentu, tidak pernah ditinggalkan oleh nenek moyang kita tempo dulu. Mereka sangat yakin, dengan menjalankan persyaratan itu, maka jiwa menjadi tenang sehingga batin mampu mendengar bisikan gaib atau wangsit. Beberapa persyaratan (laku) yang pernah dilakukan nenek moyang kita untuk mendapatkan Ilmu Kanuragan Tingkat Tinggi adalah :
PUASA
Yang dimaksud puasa disini adalah puasa khusus dengan cara tertentu. Puasa ini bertujuan untuk mendapatkan Ilmu Kedigdayaan. Puasa khusus disini tidak bisa disamakan dengan puasa dalam syariat Islam. Karena dalam melakukan puasa ini kita tidak boleh makan kalau lapar, tapi makannya hanya sesuap nasi saja tidak lebih, dan minumnya air putih tawar segelas. Dari lamanya puasa khusus ini tidak bisa ditentukan sampai datangnya Wangsit.
Sebetulnya, puasa ini bertujuan untuk mengekang nafsu "Aluamah" kita. Artinya, puasa yang mempunyai maksud untuk mengendalikan nafsu makan kita agar tidak rakus. Sebab, dari kerakusan akan membuat mata mengantuk dan malas. Kalau perut Anda sudah kenyang, maka otomatis kita akan tertidur. Bagaimana kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat, apabila tidak membiasakan melek.
Puasa jenis ini masih dibagi lagi menjadi beberapa macam, diantaranya : Mutih, Senin-Kamis, Ngepel, dan Ngrowot.
Agar lebih jelas, berikut ini akan diuraikan pengertian dari jenis-jenis puasa tersebut :
1. Puasa Mutih
Yang dimaksud Puasa Mutih di sini adalah puasa yang makannya hanya nasi putih saja tanpa lauk pauk, garam, dan lain sebagainya. Minumnya punair putih tawar (masak) satu gelas. Jadi Puasa Mutih ini artinya puasa yang menghindari makanan dan minuman yang mengandung rasa.
Untuk mendapatkan Ilmu Kanuragan, nenek moyang kita dahulu membiasakan dirinya dengan melakukan Puasa Mutih. Bahkan setelah ilmu tersebut menyatu, mereka masiih meneruskan persyaratannya. Mungkin karena sudah terbiasa sehingga akhirnya mereka tidak merasakan perbedaan dengan makanan normal. Perlu diketahui bahwa Puasa Mutih tidak bisa dilakukan pada sembarang bulan. Supaya lebih mudah kita bisa mengambil hitungan bulan Jawa, seperti bulan Sura, Sela (Apit). Sebab pada bulan-bulan tersebut itu biasanya sering turunnya wangsit atau gaib dari Tuhan.
Setelah mengetahui bulan yang tepat untuk memulai Puasa Mutih, maka hari yang baik pun sangat menunjang keberhasilan dalam upaya mendapat ilmu kedigdayaan. Menurut para Empu, hari-hari baik untuk memulai Puasa Mutih adalah hari Anggara Kasih ( Selasa Kliwon ), Rebo Legi, dan kamis Pahing. Kalau Anda misalnya memulai Puasa Mutih pada hari Selasa Kliwon, maka pada hari Senin Wage harus mandi keramas. Tujuannya ialah untuk membersihkan noda-noda kemaksiatan dari tubuh. Sebab, Ilmu kedigdayaan tidak akan manjing (menyatu) pada jiwa-jiwa yang kotor.
Basuhlah rambut terlebih dahulu dengan shampo dan sambil berniat dalam hati membaca manteranya : "Niat ingsun adus resik mbuang sengkolo ing badan karana Illahi." Setelah selesai membaca manteranya barulah membasuhi seluruh badan, kemudian membilasnya dengan air bersih.
Keesokan harinya, yakni pada hari Selasa Kliwon jam 04.00 pagi, makanlah sesuap nasi putih tanpa lauk pauk dan minum segelas air putih biasa. Namun sebelumnya Anda harus membaca manteranya, yaitu : "Niat ingsun puasa mutih, supaya putih badanku, putih batinku, putih kaya bening banyu suci karna Ta'ala". Berbukanya pada sore hari (magrib) dengan sesuap nasi dan segelas air minum juga.
Lakukan puasa mutih selama 40 hari lamanya. Tindakan atau perbuatan selama menjalani Puasa Mutih hendaknya yang mengarah pada kebaikan. Hindarilah perkataan kotor seperti mencaci maki dan sebagainya. Jangan lupa untuk selalu menjalankan ibadah agar ilmu itu diberkahi oleh Tuhan.
Tanpa disadari di dalam jiwa akan timbul perasaan Welas Asih, sayang terhadap sesama manusia. Karena Anda telah merasakan penderitaan dalam menjalankan Puasa Mutih. Dari sinilah timbul sifat-sifat terpuji lainnya.
Datahapan permulaan, Puasa Mutih selama 40 hari itu tidak menutup kemungkinan adanya godaan yang berusaha menggagalkan. Akan tetapi apabila sejak awal Anda sudah menanamkan keyakinan, ketabahan, dan tekad yang kuat, niscaya godaan-godaan itu dapat diatasi. Setelah berhasil menyelesaikan puasa mutih 40 hari lamanya, maka teruskanlah dengan berpuasa Senin dan kamis, karena sebenarnya dengan melakukan puasa Senin dan Kamis ini, maka ilmu yang telah menyatu dalam jiwa akan senantiasa bertahan.
2. Puasa Senin-Kamis
Puasa Senin dan Kamis adalah puasa yang dilakukan pada hari Senin dan Kais. Jenis puasa inipun tidak bisa dilakukan sembarang bulan kalau ining mendapatkan Ilmu Kedigdayaan. Bulan Sura dan Sela atau Apit adalah bulan-bulan yang paling baik untuk memu;ai puasa ini.Jika Anda sudah melaksanakan Puasa Mutih, maka Anda bisa melakukan puasa Senin-Kamis pada bulan-bulan berikutnya. Artinya, bila Anda pada bulan Sura dan Sela sudah melakukan puasa mutih, maka pada bulan berikutnya Anda harus meneruskannya dengan puasa Senin dan Kamis.Puasa Senin-Kamis tidak sama dengan puasa mutih dan puasa-puasa lainnya. Sebab pada hari yang lain, Anda diperbolehkan makan dan minum. Kalau dilihat sekilas memang puasa ini tidak terlalu berat, sebab pada hari-hari tertentu saja kita harus menjalani puasa. Akan tetapi, tatkala kita melakukan puasa Senin-Kamis, banyak sekali godaan yang melebihi godaan ketika melakukan puasa mutih. Kalau Anda bisa tahan, hal ini pasti mempercepat tajamnya ilmu kedigdayaan.Orang-orang Waskita selalu mengamalkan puasa ini setelah mendapatkan ilmu yang telah menyatu dengan jiwa agar tidak mudah luntur, kecuali kalau Anda ada niat untuk membuangnya.
3. Puasa Ngepel
Puasa Ngepel adalah puasa yang mekannya hanya nasi putih sekepal saja sehari sekali. Lamanya puasa ngepel ini tidak bisa ditentukan berapa hari. Semakin lama Anda melakukan puasa Ngepel, semakin baik karena bisa membangkitkan inti tenaga gaib yang berada di bawah Pusar. Perlu diketahui bahwa kekuatan dan kesaktian sejati sebenarnya berada dalam jiwa setiap orang. Apabila Anda sudah bisa melakukan berbagai laku seperti mutih, puasa Senin-Kamis dan puasa Ngepel, tidak mustahil kekuatan itu akan muncul dan mampu melindungi diri.Karena puasa Ngepel ini menjadi salah satu cara untuk mendapatkan ilmu kedigdayaan, maka hal ini membuat orang memaksakan dirinya sedemikian rupa sehingga timbullah tenaga gaib dalam dirinya dari dalam jiwanya. Pengaruh lain setelah melakukan puasa Ngepel ini adalah Anda bisa berlaku sabar, tidak membusungkan dada terhadap orang lain.Akan tetapi, bila Anda tidak bisa mengatur puasa Ngepel ini, bukan ilmu kedigdayaan yang Anda peroleh melainkan rasa sakit pada perut. Oleh karena itu sebelum melakukan puasa Ngepel, Anda harus membiasakan diri mengurangi makanan.
4. Puasa Ngrowot
Ngrowot adalah sejenis puasa yang makannya hanya daun-daunan apa saja yang masih muda termasuk sayur yang dimakan mentah atau boleh juga direbus dahulu. Puasa Ngrowot ini bisa juga disebut puasa Ngidang. Memakan daun-daun atau sayuran pun tanpa garam atau bumbu-bumbu lainnya. Puasa Ngrowot mengajarkan kepada kita bagaimana rasanya menjadi orang miskin.Dalam sebuah kisah, Dewi Rasawulan melakukan puasa Ngidang karena sangat rindu ingin bertemu dengan kakaknya yang diusir oleh orang tuanya. Kakaknya, Raden Said yang teramat dikasihinya dikemudian hari menjadi salah seorang Wali terkenal yang disebut Sunan Kali Jaga. Puasa Ngidang itupun dilakukan oleh Dewi Rasawulan sampai bertahun-tahun lamanya. Akibatnya Dewi Rasawulan menjadi seorang wanita yang maha sakti karena semua keinginannya dikabulkan oleh Tuhan. Puteranya bernama Joko Tarub pun menjadi seorang tokoh yang sakti pula. Dari kisah tersebut diatas, akhirnya orang waskita menyarankan agar membekali diri dengan puasa Ngidang atau Ngrowot setelah menyelesaikan puasa-puasa lainnya.
TAPA KUNGKUM
Tapa Kungkum adalah suatu laku (syarat) yang harus dilakukan dengan cara berndam diri di sungai sampai batas waktu yang tidak bisa ditetapkan. Tapa Kungkum tidak bisa ditinggalkan begitu saja, jika ingin memdapatkan ilmu kedigdayaan.
Sebelum melakukan Tapa Kungkum, Anda harus mandi keramas sambil membaca manteranya waktu tengah malam. Barulah esoknya Anda mulai melakukan Tapa Kungkum dengan membaca manteranya sebagai berikut "Putih-putihing mripatku sayidina Kilir, ireng-irenging mripatku Sunan Kali Jaga, Telenging mripatku Kanjeng Nabi Muhammad."
Hal yang harus diperhatikan dalam Tapa Kungkum adalah dilarang tidur dan menggerakkan anggota tubuh sedikitpun. Kalau Anda tertidur atau banyak bergerak maka gugurlah Tapa Kungkum.
Sebelum Anda melakukan tapa ini, Anda harus mengetahui lokasinya terlebih dahulu. Pilihlah dasar sungai yang datar, aliran airnya jangan terlalu deras, dan suasana sekitarnya sunyi.
Setelah matahari terbenam Anda harus terjun ke sungai dengan tubuh telanjang bulat. Kemudian duduk bersila dengan tangan disilangkan di depan dada. Mata dipejamkan sambil mengendorkan semua urat. Aturlah pernafasan agar tidak saling memburu. Untuk mengusir hawa dingin, Anda bisa menggunakan kayu gabus atau bawang merahsebagai penyumbat lubang anus.
Sebagaimana dengan persyaratan lainnya, maka dalam Tapa Kungkum ini juga banyak godaan yang berusaha untuk menggagalkan. Gangguan pertama adalah hawa dingin yang menusuk tulang. Ketika Tapa Kungkum mendekati selesai, maka Anda akan merasakan adanya hawa hangat. Sedikit-demi sedikit hawa hangat itu mengalir ke seluruh tubuh. Demikian juga godaan-godaan semakin menjadi-jadi. Yaitu Anda akan selalu dihantui perasaan takut, seolah-olah di sekitar tempat Anda sedang kungkum itu penuh dengan buaya dan lain sebagainya. Akan tetapi kalau Anda bisa bertahan sampai terdengar suara Adzan Subuh, maka godaan-godaan itu akan lenyap. Ini berarti Anda sudah mampu menyelesaikan tahap permulaan.
Keesokan harinya Anda masih melakukan Tapa Kungkum ini, namun tidak emnutup lubang anus lagi. Kendatipun demikian, Anda telah bisa merasakan adanya hawa panas itu. Kemudian satukan dengan konsentrasi pikiran. Bayangkan seolah-olah Anda berada di dekat perapian. Lakukan seperti ini paling tidak 7 hari. Jika Anda melakukannya semakin lama, maka ketahanan tubuh Anda pun menjadi semakin baik.
Dengan melakukan Tapa Kungkum berarti Anda telah mendapatkan getaran gaib dari indera ke enam (ESP) dan membangkitkan Inti Tenaga Gaib seperti hawa panas. Jadi Tapa Kungkum sebenarnya bertujuan untuk memancing bangkitnya hawa sakti yang hangat dari tenaga dalam.
Apabila Anda bisa menyelesaikan tapa ini sampai tahap akhir, niscaya Anda akan tahan terhadap hawa dingin sampai di bawah nol derajat celcius serta mampu menahan serangan hawa panas sebab tubuh Anda sudah terbiasa berendam dalam air.
PATI GENI
Yang disebut Patigeni adalah sejenis puasa juga. Mengapa dikatakan demikian? Oleh karena dari pagi hingga esok harinya Anda tidak diperbolehkan makan, tidak tidur, harus berada di tempat yang gelap selama berprihatin, dalam bilik misalnya.
Nenek moyang kita dulu melakukan Patigeni di dalam hutan atau tempat lain yang jauh dari perkampungan. Patigeni adalah laku yakni berdiam diri di tempat sunyi dan gelap tak ada penerangn lampu.
Seperti halnya dengan puasa lainnya, maka sebelum melaksanakan Patigeni sampai berhari-hari lamanya, Anda diwajibkan mandi keramas terlebih dahulu. Dengan demikian batin dan jiwa dapat menerima bisikan gaib secara langsung sehingga memungkinkan penyatuan ilmu ke dalam raga. Oleh Sunan Kali Jaga jangka waktu yang lama dipersingkat hingga menjadi 3 hari 3 malam, 7 hari 7 malam, bahkan ada yang sehari semalam saja. Itu semuanya tergantung dari turunnya wangsit. Kalau melaksanakan Patigeni baru satu hari satu malam sudah turun wangsit, maka itu pertanda bahwa selesailah laku kita.
Akan tetapi kalau sampai 7 hari 7 malam belum ada tanda-tanda turunnya wangsit, ini berarti masih ada sifat yang kurang terpuji yang masih tersimpan dalam benak kita. Wangsit tidak akan mendatangi kita jika dalam hati masih ada sifat iri, dengki, dan lain sebagainya. Oleh karena wangsit itu merupakan pertanda kebaikan.
Secara tiak langsung persyaratan Patigeni menyuruh Anda agar selalu mendekatkan diri kepada Tuhan. Karena di dalamnya banyak sekali godaan-godaan yang adakalanya menyeramkan dan menyenangkan. Kalau godaan itu menyeramkan tentu ada perasaan takut sehingga secara tidak sadar Anda akan meminta perlindungan kepada Tuhan. Begitu juga sebaliknya.
Oleh sebab itu pula Anda harus senantiasa mengkonsentrasikan pikiran sampai pada titik hakiki. Di sana Anda bisa berkomunikasi secara langsung dengan Tuhan. Cara-cara Patigeni yang kita tempuh sekarang tidak berubah mulai dari zaman nenek moyang sampai kini. Anda harus membaca manteranya sebelum memulai melakukan Patigeni. Manteranya adalah : "Niat ingsun Patigeni, amateni geni ing diri, amateni hawa ing diri karana Allah Ta'ala". Barulah Anda memilih tempat untuk bersila.
Sebagian orang beranggapan bahwa Patigeni adalah laku yang amat berat, sebab banyak godaan-godaan. Tetapi kalau Anda tidak menghiraukannya, godaan itu akan hilang dengan sendirinya.
Sebelum adzan Subuh terdengar, Anda tidak boleh meninggalkan tempat itu kendatipun telah mendapatkan wangsit. Sebab yang turun pada orang-orang waskita itu banyak jenisnya. Kalau wangsit itu turun sekitar jam 11-12 malam artinya itu bukan dari Tuhan, melainkan dari jin yang berusaha untuk menggugurkan Patigeni. Apabila wangsit itu turun pada jam 00 (12 malam) artinya itu hanya angan-angan Anda saja. Namun kalau ada Suara gaib dalam batin jam 01 - 03 subuh, suara itu adalah wangsit yang sesungguhnya yaitu wangsit dari Tuhan.
Patigeni adalah persyaratan untuk mematikan manjingnya ilmu atau sebaliknya. Kalau dalam melakukan Patigeni Anda bisa tahan akan semua godaan sampai menjelang fajar, maka ilmu yang diharapkan akan menyatu. Bila yang terjadi sebaliknya, artinya Anda tidak bisa menahan atau tahan akan semua godaan, maka ilmu itu tidak mau menyatu.
PUASA NGEBLENG
Ngebleng adalah salah satu persyaratan untuk menguasai ilmu kedigdayaan biasa atau tingkat tinggi. Caranya adalah duduk bersila dalam kamar yang sepi. Pelaksanaannya boleh menggunakan lampu penerangan. Kendatipun demikian kita tidak diperbolehkan makan dan minum sama sekali. Laku Ngebleng bisa dijalani 1 hari 1 malam, 3 hari 3 malam, 7 hari 7 malam. Tergantung sampai datangnya wangsit.
Ngebleng tidak boleh ditinggalkan oleh orang yang sedang mencari suatu ilmu Kanuragan tingkat tinggi. Karena dengan cara ini, ilmu yang diharapkan akan lebih menyatu dalam jiwa kita. Sehingga tidaklah mengherankan jika dalam laku Ngebleng lebih banyak godaannya dari pada lainnya.
Gangguan yang terjadi dalam Ngebleng berat sekali. Apabila tidak mampu melawan godaan, maka ilmu yang diinginkan tidak akan menyatu dalam jiwa kita, tetapi bisa mengakibatkan 'hilangnya' akal sehat alias menjadi gila.
Bagi kebanyakan orang, Ngebleng merupakan salah satu persyaratan yang paling berat. Namun kalau kita tidak menjalani laku Ngebleng maka ilmu Kedigdayaan Tingkat Tinggi tidak bisa manjing keseluruhannya. Oleh karena itu hanya sebagian kecil saja orang yang bisa memiliki ilmu kedigdayaan.
Tidak semua ilmu yang diwariskan oleh nenek moyang kita harus dijalani dengan laku Ngebleng. Bagi seseorang yang tidak biasa melakukan Ngebleng akan terasa berat. Oleh sebab itu Anda harus melatih diri. Caranya : biasakan berpuasa sehari penuh, kemudian malamnya hanya makan nasi satu kepal. Lakukan puasa cara ini sampai 7 hari 7 malam. Setelah itu makanlah nasi putih sekepal saja pada jam 04.00 sore. Sedangkan malamnya tidak usah makan lagi, langsung saja tidur.
Sebelum melakukan Ngebleng, Anda harus mandi keramas dulu sambil membaca manteranya. Pilihlah hari yang baik untuk memulainya, seperti : Selasa Kliwon, Rabu Legi, atau Kamis Pahing. Sesudah itu masuklah ke dalam kamar sebelum senja. Sebelum duduk bersila bacalah manteranya : "Niat ingsun Ngebleng ora ana kang dak deleng mung Allah Ta'ala".
Setelah itu duduklah bersila dengan santai sambil kedua tangan diletakkan pada lutut. Pejamkan mata, haluskan cara bernafas Anda dan kosongkan pikiran. Selanjutnya pusatkan pikiran pada titik hakiki serta bayangkan bahwa Anda berada di alam kegelapan dan sedang berkomunikasi langsung dengan Tuhan. Katakan dalam hati bahwa Anda menginginkan suatu ilmu yang dahsyat yakni Kedigdayaan.Walaupun Anda mendengar suara-suara gaib, jangan takut. Sebab suara-suara itu hanyalah jin yang menyatu dengan Daya Pendengaran Pikiran.Bila dalam melakukan puasa Ngebleng melihat "bayangan-banyangan mengerikan" janganlah takut. Sebab sebenarnya bayangan-bayangan itu hanyalah ilusi Anda sendiri. Setelah datang atau turunnya wangsit (bisikan gaib) pada jam 00 (jam satu tengah malam) ke atas, barulah Anda boleh meninggalkan tempat. Godaan berupa bayangan mengerikan hanyalah bertujuan untuk menggagalkan laku Anda.Setelah berhasil dengan Ngebleng, buatlah nasi tumpeng dilengkapi dengan lauk-pauknya sebagai tanda syukur atas kemenangan dalam menjalankan semua persyaratan ilmu kedigdayaan. Bacalah doa selamat agar ilmu yang masuk ke dalam jiwa selalu berguna untuk kebajikan dan menyelamatkan pemiliknya.Sesungguhnya dengan menjalankan Ngebleng bukan ilmu saja yang didapatkan tetapi juga mempunyai pengaruh langsung terhadap tubuh, seperti : menghilangkan rasa sakit, pegal, dan linu pada tubuh dan membuat batin kita tenang karena senantiasa merasa dekat dengan Tuhan.
TAPA NGALONG
Tapa Ngalong ialah laku puasa sambil menggantung tubuh pada sebuah ranting pohon. Caranya ialah seperti kelelawar (kalong) ketika tidur. Kaki mengait pada ranting pohon sedangkan tangan mendekap dada.
Sebenarnya laku Tapa Ngalong hanyalah tambahan persyaratan saja. Meskipun Anda tidak menjalani pun tidak bermasalah. Adalkan Anda mengetahui saja bahwa dengan laku Tapa Ngalong banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil. Diantaranya adalah untuk menyehatkan tubuh dan lain sebagainya.
Walaupun demikian, jika sebelumnya tidak pernah latihan akan merasa kesulitan. Sebab, laku ini memerlukan keseimbangan tubuh. Resikonya sangat berat, karena kalau lengah sedikit saja akan jatuh dari atas pohon.
Untuk latihan, kita cukup mencobanya di tempat-tempat dimana suasana sekitarnya tidak terlalu ramai, seperti dalam kamar. Latihan-latihan berikut bisa membantu Anda untuk keseimbangan berat badan.
Pertama, biasakanlah tidur dengan posisi kepala lebih rendah dari tubuh Anda. Bisa juga menyusun beberapa bantal untuk menopang tubuh. Atau Anda menaikkan kedua kaki pada dinding.
Kedua, setiap bangun tidur, angkatlah kedua kaki ke atas, sandarkan tubuh pada dinding. Biarkan tubuh bersandar pada dinding untuk beberapa saat lamanya. Kemudian tarik nafas perlahan-lahan dan simpan dalam dada beberapa detak jantung. Setelah itu hembuskan melalui mulut perlahan-lahan.
Kalau latihan-latihan di atas sering Anda lakukan, maka ada pengaruh dalam jiwa. Pertama pikiran menjadi tenang, jernih, dan nafas pun menjadi lebih panjang dan halus. Jika kedua pengaruh itu bisa Anda satukan, niscaya bisa mematikan raga. Artinya, mendiamkan diri beberapa saat lamanya tanpa bernafas, sehingga tubuh seolah-olah mati.
Setelah terbiasa dengan latihan-latihan di atas, kemudian tetapkan hari untuk melakukan Tapa Ngalong yang sesungguhnya. Setelah itu pergilah dan naik pohon yang rindang sebelum senja. Gantungkan tubuh Anda dengan cara mengkaitkan kedua kaki pada ranting pohon kemudian dekapkan tangan pada dada. Pejamkan mata sambil memusatkan pikiran.
Bayangkan bahwa tubuh Anda ringan seperti kapas. Dan satukan seluruh kekuatan pada kedua kaki. Dengan demikian, Anda tidak merasa beratnya tubuh yang menggantung ke bawah.
Dalam Tapa Ngalong pun banyak sekali godaannya. Pertama kali yang mengganggu tapa ini adalah perasaan sendiri, seolah-olah tubuh mau jatuh, padahal kaki masih mengkait kuat pada ranting. Kalau Anda bergerak, maka gugurlah Tapa Ngalong sekaligus menjatuhkan Anda dari atas pohon. Pengaruh lain yang ditimbulkan jika gugur adalah menyebabkan mata menjadi sakit juga kepala.
Jaman sekarang, Tapa Ngalong sudah dilupakan banyak orang. Mereka menganggap bahwa tapa cara ini tidak mendukung masuknya ilmu Kanuragan. Alasan lain karena reaksinya pada jiwa berdampak negatif kalau tubuh tidak tahan.
Walau demikian banyak pula perguruan silat yang masih mengamalkan Tapa Ngalong. Pada dasarnya sang guru mengajarkan ketaatan dan kedisiplinan. Namun oleh para cantriknya merupakan kewajiban, karena dengan melakukan Tapa Ngalong, pernafasan mereka lebih panjang dan lebih halus.
TAPA NGELUWANG
Tapa Ngeluwang atau mendem adalah laku yang berupa berdiam diri dalam lubang tanah sampai batas waktu tertentu. Laku inipun sering dilakukan oleh nenek moyang kita pada zaman dahulu unutk menyempurnakan sebuah ilmu yang baru diperoleh. Sehingga mereka memiliki ilmu kanuragan yang sulit dicari tandingannya.
Sebelum Anda menjalankan laku ini, Anda diwajibkan mandi keramas terlebih dahulu dengan membaca manteranya. Laku ini bisa dilakukan di sekitar rumah. Namun yang paling baik dilakukan di tempat yang sunyi agar semua pikiran bisa dipusatkan.
Setelah menemukan lokasi yang dirasakan cocok, galilah lubang sampai beberapa centimeter. Makin dalam makin baik. Sebelum masuk lubang tersebut, bacalah manteranya sebagai berikut : "Niat ingsun ngluwang anutupi badan kang bolong siro mara siro mati, kang ganggu marang jiwa ingsun, lebur kaya dene banyu karana Allah Ta'ala".
Setelah membaca mantera, barulah masuk lubang dan kemudian duduk bersila, pejamkan mata, buang bayangan mengerikan serta pusatkan pikiran Anda sambil menarik nafas perlahan-lahan. Usahakan duduk di atas kain mori (putih). Maksudnya ialah Anda tengah menyatukan ilmu kedigdayaan yang beraliran putih.
Selagi bertapa Ngeluwang ucapkan puji-pujian bagi Allah dan bayangkan bahwa diri Anda sedang berhadapan langsung denganNya. Jangan heran! Godaan-godaan dalam berTapa Ngeluwang ini lebih banyak dan seram daripada laku lainnya. Kebanyakan orang yang tidak berhasil mencapai cita-citanya, baru saja beberapa menit duduk dalam lobang itu mereka keluar dan lari terbirit-birit.
Akan tetapi bagi mereka yang berhasil menyelesaikan Tapa Ngeluwang ini akan merasakan adanya pengaruh-pengaruh positif dalam tubuh. Bukan ilmu saja yang ia dapatkan, tetapi juga ketenangan batin dan kejernihan pikiran yang menyatu dengan jiwa.
Pengaruh yang ditimbulkan karena laku Ngeluwang adalah sebagai berikut :
- Bisa mewujudkan bayang pada alam khayal. Dapat menciptakan hal-hal yang mengerikan orang lain sesuai dengan keinginan kita disebabkan daya khayal kita yang kuat.
- Bisa mengetahui hal-hal yang belum terjadi. Artinya Anda sudah mengetahui peristiwa-peristiwa yang akan datang (weruh sadurunge winarah)
- Bisa meraga sukma, yaitu melepaskan sukma dari raga. Anda mampu menghentikan pernafasan sampai batas waktu tertentu sambil melihat-lihat alam lain. Bahkan dengan meraga sukma Anda dapat mengetahui keadaan famili yang berada di seberang lautan. Bisa mengikuti jalannya nafas, yakni Anda dapat memusatkan pikiran (konsentrasi) dengan pernafasan sehingga mampu menggapai alam kegelapan dan titik hakiki.
Akhirnya, dalam melaksanakan Tapa Ngeluwang ini, Anda akan merasakan adanya getaran gaib yang berada dalam jiwa. Seolah-olah getaran itu menanyakan kehendak Anda. Jika Anda menjawabnya sesuai dengan yang Anda inginkan, maka getaran itu semakin kuat dan berputar-putar di sekitar tubuh. Orang yang yakin akan adanya kekuatan gaib dalam dirinya akan berusaha sekuat tenaga mewujudkannya dengan berbagai cara. Akhirnya mereka bisa membuktikan kemampuannya sendiri.Pada zaman dahulu nenek moyang menyembunyikan ilmu-ilmu yang dimilikinya dalam hati saja. Tak ada cantrik atau siswa yang disuruh mencatat cara-cara untuk mendapatkan ilmu atau membangkitkan tenaga gaib. Namun seiring dengan kemajuan zaman, ilmu-ilmu itu ditulis pada daun lontar dengan huruf Jawa asli.
Oleh karena manusia semakin hari semakin berkurang kekuatannya, akhirnya cara-cara yang dirasa terlalu berat dikurangi. Sekalipun demikian mantera-manteranya tidak mengalami perubahan sama sekali. Adapun maksud pengurangan cara-cara yang terlalu berat untuk mendapatkan suatu ilmu adalah untuk mempermudah anak cucunya di kemudian hari.
Demikianlah uraian tentang persyaratan untuk memiliki ilmu kedigdayaan. semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.